Ketika Kasih Berkata Tidak
by Grace Suryani Halim
Guys, akhir-akhir ini gue lagi beresin file-file lama gue en nemu
beberapa tulisan yang gue suka. :p Salah satunya puisi ini. Puisi ini
gue tulis di saat gue habis putus. :p
Banyak orang kecewa
sehabis putus karena sehabis putus yang katanya 'baik-baik', kok ex nya
menjauh dan sulit dihubungi. :p Katanya kita putus baik-baik, kok loe
sekarang jadi gitu sih!?!?!? Well the truth is, abis putus, hal terbaik
yag bisa kau lakukan utk ex mu dan untuk dirimu sendiri adalah...
memutuskan segala jenis kontak sampai hati kalian berdua bisa lebih
pulih kembali.
Coz kalian butuh waktu dari kata "kita" kembali
ke kata "saya". Butuh waktu untuk menetralkan kembali isi hati. Butuh
waktu untuk menangisi segala impian yang terkoyak. Butuh waktu untuk
sendiri dan menangis bersama dengan Dia.
Puisi ini gue tulis di
masa-masa itu. En gue bersyukur karena mantan gue cukup tegas utk tidak memberikan harapan apapun. :p No hope, no promise that maybe we can be
together again. Menyakitkan?! Sangat. Gue 3 bulan jadi zombie. Hahahaha.
Hidup segan mati tak mau. :p En itu masa menjelang ujian akhir SMA. But
itu juga masa di mana Tuhan memeluk gue dengan sangat erat.
Itu
masa-masa ketika gue belajar bahwa kadang yang terbaik adalah hal
menyakitkan yang sedang gue alami saat ini! Gue belajar satu sisi dari
Tuhan, bahwa kadang kasih itu berkata tidak. :)
***
KETIKA KASIH BERKATA TIDAK
Seringkali manusia salah menangkap
Makna kasih
Bagi banyak orang
Kasih berarti
YA!!
Apa buktinya kau mengasihiku?
Ehm….
Apa yah?!
Mau ngga mengantarku ke mall?
YA
Pergi ke gereja yuk
YA
Do u love me ?
Oh YES
A big YES
Anggapan umum
Kasih sama dengan YA
Tapi pernahkah kita berpikir
Kasih juga berarti TIDAK
Pernahkah kita berpikir
Seperti apa
Perasaan Tuhan ketika IA harus berkata, "Tidak!"
Seringkali kita menuduh IA jahat ketika
"TIDAK" keluar dari mulut-Nya.
Kita mencaci maki-Nya, kita mengatakan IA tidak peduli, IA tidak mengerti
Adakah hal yg lebih menyakitkan
Selain disalah mengerti oleh seorang yang anda kasihi?
Apa reaksi-Nya
Ketika kita mencaci-Nya, ketika kita menuduh-Nya
Adakah IA mencabut kesakitan kita
Supaya kita mengatakan IA BAIK?!
Adakah IA menurunkan standar rencana-Nya utk kita
Supaya kita berhenti menuduh-Nya?
Adakah IA berhenti memurnikan kita
Supaya kita memuji nama-Nya?!
Perlukah ALLAH menyogok kita utk berhenti menghujat DIA ?
Pernahkah kita mau membayangkan
Perasaan Tuhan ketika
Kita menjalani ujian-Nya
Siapa yang lebih sakit?
DIA
Karena Dia yang menanggung semua dosa dan kesalahan kita
Dia yang mengerti hati kita yang terdalam
"Tuhan, kalau Kau tidak mencabut rasa sakit ini, aku akan meninggalkan-MU"
"Tuhan, kalau Kau tidak mengembalikan ayahku, lebih baik aku mati"
"Tuhan, kalau Kau tidak menyembuhkanku, aku akan berhenti ke gereja"
"Tuhan, kalau Kau tidak mengizinkan aku dengan dia, lebih baik aku berhenti pelayanan"
"Tuhan, SAKIT……."
"Tuhan, tidakkah KAU mencintaiku ?”
Apa yang Ia lakukan
Ketika mendengar doa-doa yang penuh dengan ‘ancaman’
Apakah IA berbalik dan menuruti ancaman kita?
Apakah IA takut lalu memutuskan untuk mencabut semua rasa sakit?
Apakah IA berpikir, "Ya sudahlah karena AKU mengasihinya, biarkan saja"
Itukah KASIH ?
Kasih berkata tidak
Ketika Tuhan ingin memberikan yang lebih baik buat kita
Kasih berkata tidak
Ketika IA menghajar kita supaya kita berbalik
Kasih berkata tidak
Ketika IA tetap memukul kita, sekalipun kita menghujat DIA
Bukan karena IA jahat
Tapi karena IA ingin kita sempurna
Karena Ia mengasihi kita
Kasih tidak takut untuk dibenci
Kasih tidak takut untuk ditinggalkan
Kasih tidak takut untuk dihujat
Karena kasih sabar menanggung segala sesuatu
Kasih mengharapkan segala sesuatu
Kasih percaya segala sesuatu
Ia mengharapkan segala sesuatu
Ia berharap
Suatu hari nanti
Kita bisa menjadi anak-anak yang bisa Ia banggakan
Ia berani berharap karena
Ia percaya pada kita
IA percaya pada kita
Bahwa suatu hari nanti
Kita akan mengerti
Segala sesuatu yang terjadi
Hanya karena IA mengasihi kita
Ketika IA berkata
TIDAK
Dan Ia melihat kita menangis
Ia pun menanggis lebih keras daripada kita
***
Batavia, 29 Juni 2002
Special thx to JESUS, thx for saying NO!!
And also thx to pfk.
Terima kasih utk bersikap tegas.
Sekalipun itu menyakitkan.
I know that’s the best way for us.
**
Guys,
baca yang foot note terakhir sih sekarang gue ketawa-ketawa. :p Tapi
ketika gue nulis itu, hati gue hancur sehancurnya. En footnote itu
sengaja ngga gue hapus, so that all of you can know, God really have
wonderful plan for each of His children that loved Him. :)