Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Roh Yang Lemah Lembut dan Tenteram
Pada abad pertama, ketika para rasul memberitakan Injil, banyak wanita menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi suami-suami mereka tetap skeptis. Kepada wanita-wanita inilah rasul Petrus menuliskan ayat ini. Justru, menurut Petrus, wanita Kristen harus tunduk kepada suami mereka (saya yakin dalam arti melayani, mengasihi, dan menghormati, bukan menuruti suami ketika dia meminta istrinya melanggar firman Tuhan), agar para suami melihat seperti apa yang namanya kehidupan baru di dalam Kristus melalui perilaku istri-istri mereka. Mungkin sang suami menolak diinjili oleh istrinya karena merasa harga dirinya terluka bila ia mau mendengarkan istrinya. Baiklah. Tapi bila hari demi hari dia melihat istrinya hidupnya makin baik, makin sayang suami, mau tidak mau suami akan bertanya-tanya juga, “Apa yang membuat istriku berubah?” Dari situlah Roh Kudus bekerja, dan mereka akan dimenangkan.
Feminisme Itu…
Kalo Pearlians mengikuti isu-isu yang ada di media sosial (medsos) belakangan ini, isu feminisme jadi salah satu trending topic di dalamnya. Ini karena banyaknya aktivis wanita dan pesatnya arus informasi melalui media. Kalo cuma dibaca sekilas, feminisme bisa kelihatan kontradiktif. Di satu sisi, feminisme menyadarkan banyak orang bahwa wanita punya derajat yang sama dengan pria; tapi di sisi lain, feminisme bisa dianggap sebagai bentuk pengagungan atas kehadiran wanita—makanya bisa aja kaum prianya yang justru direndahkan.
Marah Itu Pilihan
Bahagia itu sederhana. Kalimat ini jadi tema statusku dan beberapa kawan saat mengikuti kuis yang diadakan oleh Morris. Dan aku bersyukur mengikuti kuis itu, membuatku menyadari kalo bahagia itu gak cuma sederhana, sesederhana saat kita memutuskan buat bahagia.
Hati: Keras vs Lemah Lembut (Bagian 3)
Setelah belajar tentang perbedaan hati yang keras dan lemah lembut dan bagaimana Tuhan mengubah hati kita, sekarang kita akan belajar tentang satu hal yang tidak kalah penting yaitu roh yang baru.
Hati: Keras vs Lembut (Bagian 2)
Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang barudi dalam hatimu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kuberikan kepadamu hati yang taat. (Yehezkiel 36:26)
Membaca ayat ini, entah kenapa saya membayangkan operasi transplantasi hati. Operasi yang dilakukan Tuhan untuk mengambil hati kita yang batu, dan menggantinya dengan hati daging. Masalahnya operasi itu tidak ada yang nyaman, apalagi operasi besar seperti cangkok hati. Bayangkan, Tuhan membedah bagian-bagian yang paling tersembunyi, menyayat, mengiris atau memotong beberapa bagian diri kita yang paling peka. Dan setahuku, di ruang bedah Tuhan tidak dipakai obat bius...
Hati: Keras vs Lemah Lembut (Bagian 1)
Ketika merenungkan makna kelemahlembutan, ayat ini terlintas di pikiran saya:
Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam hatimu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kuberikan kepadamu hati yang taat. (Yehezkiel 36:26)
Rahasia Cantik tanpa Kosmetik
Beauty hurts... they say. Beauty bloggers merajalela, produk kosmetik dengan target sasaran kaum hawa laris manis... Bisnis kosmetik tuh pasti membawa keuntungan deh...
The Power of Gentle Tongue
Kata kelemahlembutan terdengar kurang menarik bagi sebagian dari kita. Dalam bahasa kita, kata ini sering diasosiasikan dengan sikap yang terlihat lemah dan lembut. Namun di dalam bahasa Inggris, kata yang dipakai adalah gentleness atau meekness. Dalam bahasa Yunani, digunakan kata praotes yang artinya strength in gentleness; keseimbangan antara power dengan pengendalian diri; strength under reserve; kemampuan untuk tidak bersikap kasar yang tidak membangun namun juga dapat bersikap tegas bila diperlukan.
Lemah Lembut pada Suami
Pernahkah bertengkar karena perkataan?
Aku pernah. Sering.
Biasanya ini TKP-nya di rumah.
Sasarannya? Suamiku.
Kelemahlembutan: Belajar dari Musa (2)
Musa juga pernah gagal menaati Allah. Ketidaktaatan Musa terjadi saat bangsa Israel kehausan di padang gurun dan bersungut-sungut meminta air kepada Musa dan Harun. Ketika Musa dan Harun melaporkan sungut-sungut bangsa Israel kepada Tuhan, Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada sebuah bukit batu agar mengeluarkan air, sehingga bangsa Israel bisa minum. Namun, Musa tidak melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Kisah lengkapnya bisa kita baca di Bilangan 20:2-13.
Kelemahlembutan: Belajar dari Musa (1)
Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi." (Bilangan 12:3)
Mungkin sulit ya, untuk membayangkan Musa sebagai orang yang lembut. Dia adalah orang yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Kita tahu betapa tegar tengkuknya bangsa ini, kan?