Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Letter to New Wives #1: You're a Wife Now!
You are a wife now... uda ganti 'status' :) status baru yang disertai dengan tanggungjawab yang baru tentunya.
Bukan lagi 'anak mama' yang bisa manja-manja menikmati masakan mama setiap harinya.
Bukan lagi single yang 'bebas' kelayapan en say 'yes' kalo diajak hanging-out sama temen2 yang masih single lainnya.
Bukan lagi anak kuliahan yang bisa bebas maen game, baca komik or nonton DVD korea begadangan sampe tengah malem.
Bukan lagi 'wanita karir' yang bebas pake duit gajinya beli sepatu, tas branded en macem-macem aksesoris lainnya
Berbeda
Ketika saya dan (calon) suami ikut katekisasi pranikah, salah satu hal yang terus ditekankan dalam pelajaran kami adalah bahwa pria dan wanita itu berbeda. Perbedaan itu membuat mereka saling tertarik untuk menjadikan lawan jenisnya pasangan hidup, tapi juga berpotensi menjadi sumber masalah ketika mereka tinggal bersama.
Building or Tearing?
Tindakan membangun butuh ketekunan dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Menbangun kebiasaan baik sejak anak-anak masih kecil untuk rutin sikat gigi, bangun pagi langsung minum segelas air hangat, lalu membereskan tempat tidur mereka... berdoa sebelum makan... dan masih banyak lagi..Namun tindakan meruntuhkan hanya butuh sekejap mata saja!
Tangan yang Bekerja, Hati yang Melayani
Kalau kita membaca perikop mengenai istri yang cakap di Amsal 31, mungkin yang pertama terlintas di benak kita adalah betapa sibuknya wanita yang satu ini. Dia bangun sebelum matahari terbit, mengerjakan begitu banyak hal sepanjang hari, dan bahkan pada malam hari pelitanya tidak padam. Bagaimana kalau kita ada di posisinya? Capek? Pasti. Bosan? Mungkin. Bersungut-sungut? Biasa. Tapi, di ayat 13 justru dikatakan, “...ia senang bekerja dengan tangannya.”