Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Sehati Sepikir dan Penundukan Diri
"Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!" (Roma 12:16 / TB)
Sewaktu membaca kalimat ‘sehati sepikir dalam hidupmu bersama’, aku langsung memikirkan suamiku. Memang, sebenarnya konteks dan latar belakang ayat ini bukan membicarakan hubungan suami istri, tapi bagiku ayat ini menjadi rhema khusus untuk diaplikasikan dalam hubungan dengan suami.
Suffering for a Better Future
Take this cup from Me. (Mark 14:36)
Perkataan ini bisa jadi sebuah ungkapan kegalauan hati tentang kehidupan. Sebuah respon yang sangat manusiawi. Namun, it was also the ultimate statement of surrender (the best part at all). Di mataku, tindakan Yesus untuk setia berjalan dalam penderitaan demi keselamatanku di masa depan itu romantissss tisss tisss... Bayangkan! Yesus berkorban nyawa demi cinta-Nya kepadaku. Sebagai Anak Allah, Yesus bisa saja menolak kehendak Bapa-Nya dalam melakukan karya keselamatan yang agung itu. Tapi di sisi lain, Yesus juga memikirkan umat-Nya terkasih (termasuk kita, ladies!) yang akan binasa jika Dia tidak mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa-dosa kita.
(Bukan) Memanipulasi Pasangan
“Si Dina sama lho, kayak Adek”, kata suamiku beberapa waktu yang lalu. FYI, Dina tuh, sepupuku yang umurnya baru 4 tahun. Dia lucu dan cerewet banget. Dia suka nempel sama suamiku dan minta ditemani bermain.
“Sama kenapa, Bang?”
“Iyaaaa... Masak dia minta Abang pilih-pilih baju di game-nya, terus akhirnya, eh… dia malah milih pilihannya sendiri. Wanita di mana-mana sama ya, Dek. Gak besar atau kecil, sama aja.”
Aw. Aw. Aw. Aku tertawa, tapi juga merasa tersindir.
SHARING SESSION: Loving Through Submissiveness
Sepanjang bulan Oktober ini, kita akan belajar bersama tentang submissive. Menurut Cambridge Dictionary(1), submissive berarti allowing yourself to be controlled by other people or animals (mengizinkan diri dikendalikan oleh orang lain atau hewan—yah, tentunya di sini kita nggak akan belajar untuk dikontrol oleh hewan ya. Hahaha). Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, submissive berarti ketaatan atau ketundukan kita pada orang lain. Dalam artikel ini, yang akan menjadi “tujuan” dari ketaatan kita adalah suami—selain kepada Tuhan, tentunya.