
Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
True Love Waits
Pertengahan Februari lalu, aku menonton sebuah short movie (sekitar 18 menit) yang menceritakan tentang penantian pasangan hidup (a.k.a. PH) Aku bersyukur banget karena Tuhan kasih kesempatan buat bisa nonton short movie ini :) karena, girlsss, ini film keren banget!! Beda banget dari segala cerita cinta yang ada di novel, sinetron, FTV, lalala~ Bedanya di manaaa?
When We Pray for Someone... #2
Ladies, kita sering kan pengen dapet cowo yang sesuai sama kriteria kita (yang tinggi lah, cakep lah, pinter lah, baik lah, blablabla). Tapi masalahnya, kita udah punya kriteria-kriteria yang harus-dimiliki-Godly-man itu ato belum?
When We Pray for Someone... #1
Ladies, entah kenapa akhir-akhir ini aku pengen banget nulis tentang “ketika kamu berdoa bagi calon PH (pasangan hidup, bukan Piz*a Hut haha..)” Cieciecieee... *tebar bunga*. Mungkin karena aku lagi banyak diingetin Tuhan tentang pergumulan itu, dan bersyukur karena aku dikasih kesempatan buat bisa bergumul tentang PH saat ini (sebenernya udah sejak 3 tahun yang lalu, sih) :B. Apa aja sih, yang aku pelajari selama mendoakan si doi? Well, cekidot! :D
When Prayers Don’t Make You Feel Better
Seringkali kita berdoa untuk meminta berkat, damai sejahtera, perlindungan Tuhan, kesembuhan dan hal-hal baik lainnya. Namun, seringkali kita tidak mendapatkan hal-hal yang kita inginkan sehingga doa kita serasa percuma...
Kenapa? Kenapa doa kita seringkali seperti tidak terjawab, atau malah dijawab dengan kebalikan dari apa yang kita minta?
Peace When You Are Pissed
Mungkin kalian udah bisa nebak juga dari judul artikelnya apa yang akan kita bahas kali ini. Yuup! Kali ini, kita akan membahas tentang “peace” alias damai sejahtera. Apa sih sebenernya arti damai itu?
Be Grateful, Always...
Rhema Marvanne, penyanyi gospel cilik yang kini berusia 15 tahun, menulis lagu karyanya "I Thank God" di albumnya yang ketiga, Believe. Album yang sudah diluncurkan sejak tahun 2011 ini sangat memberkati pendengarnya.
Live in Peace
Saat kita meninggal, pada nisan kita tertulis Rest in Peace. Saat kita hidup, bisakah kita Live in Peace juga? Seberapa banyak dari kita yang hidup dengan perasaan tenang, tentram, damai sejahtera, menikmati hidup one day at a time, living in peace? Hmmm... jangan-jangan live in panic lebih pas untuk hidup kita.
Book Review: Created to be His Help Meet
Pertama kali baca judul buku ini rasanya agak gugup campur gemes. What? I am created to be his help meet? His helpmeet alias pembantu? Well, memang sih, kata “pembantu” mungkin kesannya lebay kalau dibandingkan dengan kata “penolong” yang lebih sering digunakan.
Panik!
Mazmur adalah kitab yang familiar bagi orang Kristen. Tapi suatu kali ketika membaca Mazmur 3, saya baru ngeh bahwa ada sesuatu yang saya lewatkan. Kondisi Daud ketika menulis Mazmur itu adalah di pengungsian, karena dia terusir dari istana di Yerusalem. Absalom, anaknya sendiri, mengadakan kudeta melawan dia, yang akhirnya berakhir dalam pertempuran berdarah. Israel saat itu terpecah karena sebagian rakyat mendukung Absalom. Dalam pengungsian, Daud menulis sebuah nyanyian bagi Tuhan. Setelah meminta pertolongan pada Tuhan (secara literal dia berkata bahwa dia berteriak kepada Tuhan), Daud berkata…
It Ends With Me
Papa saya seorang pendeta. Suatu kali ketika dia berkhotbah di gereja, dia menceritakan pengalamannya ketika marah pada seseorang. Katanya, mama menasehati dia dan mengingatkan sebuah ayat firman Tuhan, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung kepadamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang” (Roma 12:18). Rupanya nasehat itu berkesan buat papa, sampai diceritakan dalam khotbahnya.
Damai Sejahtera Bagi Kamu
Ketika beribadah di gereja, orang-orang di gereja saling menyapa dengan berkata, “Syalom.” Kata itu bisa diartikan “salam damai,” yang berarti kita mengharapkan damai sejahtera bagi orang lain. Dalam kondisi biasa, ucapan damai itu selayaknya salam pada umumnya. Tetapi bagaimana bila kita sedang bingung, gelisah dan ketakutan?
The Last Message
Ingatkah kita pada salah satu pesan terakhir Yesus ketika untuk terakhir kalinya Dia bersama murid-murid-Nya, sebelum meninggalkan bumi untuk kembali ke rumah Bapa?
Messy Life , Peaceful Heart (2)
Ini adalah Kisah Rahab. Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal yang bernama Rahab lalu tidur di situ.
Messy Life, Peaceful Heart (1)
Dokter : Hasil pemeriksaan menunjukkan kamu harus dioperasi, tidak ada opsi lain untuk sembuh.
Me : Fisioterapi, melalui pengobatan, atau apapun?
Dokter. : Tidak bisa mba.
Me : Huffft...
Peace In Marriage
Well, I have been married for almost two years now, and am currently expecting our first son. Aku menikah dengan seorang pria yang sungguh takut akan Tuhan, and so far it’s the most wonderful season of my life. Kedengerannya hepi banget yah?
Peace: The Hunger of Human Heart
Kemarin saya membaca berita mengenai putri bungsu dari sebuah perusahan asing ternama yang meninggal karena bunuh diri. Reaksi saya? Shocked! The first thought that came into my mind was... Hah? Kurang apa coba dia, udah kaya banget, mau apapun juga bisa. Dia juga pasti punya kemudahan-kemudahan untuk kembangin apa yang dia mau. Tapi, kok malah bunuh diri?
Peace That Surpasses All Understanding
Ayat dari Kitab Filipi ini adalah ayat favoritku. Saking seringnya disebut, aku sampai hafal di luar kepala. Bagiku, ayat ini sungguh-sungguh me-rhema. Mungkin dalam keadaan semua baik dan sesuai keinginan, kita akan bingung dan gak ngerti, apa sih yang dimaskud dengan “damai sejahtera yang melampaui segala akal”?
MENDEKAT (Part-3)
Tuhan Yesus telah melakukan hal yang mustahil dan tidak masuk akal: Dia datang ke dunia sebagai manusia, Dia hidup dalam ketaatan yang sempurna pada Bapa, Dia mati menanggung dosa kita, dan bila kita percaya kepada-Nya, kita diselamatkan. Ini semua begitu ajaib dan tidak masuk akal, sehingga banyak orang justru sulit percaya. Mengapa Tuhan mau berkorban begitu banyak untuk kita?
MENDEKAT (Part-2)
anyak orang Kristen ikut-ikutan tidak suka pada orang Farisi dan ahli Taurat karena Tuhan Yesus sering menegur mereka dengan keras. Tapi pernahkah kita berpikir mengapa sampai ada golongan agama seperti ini? Jawabannya, saudara-saudara, tidak lain adalah karena mereka berusaha untuk hidup taat sepenuhnya pada hukum Taurat.