Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Purity in Sexuality
Setiap kali saya melihat pantai, saya teringat ucapan orang tua saya saat kami sedang bermain di pantai. Ayah saya selalu mengingatkan, “Mainnya jangan lewat batas tali ini ya,” sambil menunjuk pada tali pembatas yang terbentang lebar. “Kalau lewat tali itu berbahaya, nanti bisa tenggelam,” ayah saya melanjutkan ucapannya.
Tentu saja tali pembatas di pantai bukanlah satu-satunya batasan dalam keseharian kita. Namun sayangnya, tidak semua batasan tersebut jelas memisahkan mana yang boleh, dan mana yang tidak boleh. Salah satu yang banyak mencari pertanyaan anak-anak muda yang sedang menjalin cerita cinta adalah apa batasan sentuhan fisik dalam berpacaran.
A New Day of Spring
Batsyeba. Siapa yang gak pernah dengar tentang Batsyeba? Batsyeba yg katanya begitu cantik sampai-sampai raja Daud pun tergoda. Batsyeba yg udah bersuami tapi tidak berani (atau tidak mau?) berkata tidak ketika raja Daud mengundangnya ke istana. Adulteress! Begitu kata banyak orang. Aku sendiri gak berani menghakimi, karena sebagai seorang istri sedikit banyak aku bisa mengerti juga kenapa dia tidak berani berkata tidak kepada Raja Daud. Mungkin dia diancam “Kalo gak datang, awas!!!” Mungkin juga dia berpikir, ”Raja Daud kan atasan suamiku, dan suamiku lagi di medan perang. Mungkin raja Daud mau kasih tau sesuatu yang penting tentang suamiku? Apakah suamiku terluka?” Mungkin!
Menjaga Kekudusan
Berbicara tentang menjaga kekudusan... Hmm... Emang sebenernya kita tuh gak kudus yah? Atau... Sebenernya kita kudus, tapi bisa jadi gak kudus karena kelalaian kita? Apa sih maksudnya kudus? Apa yang harus kudus?
Sisakan Perawan untuk Kami!
Beberapa waktu lalu gw baca sebuah artikel tulisan seorang cowok Kristen. Artikel ini isinya tentang purity... Bagaimana kita sebagai anak - anak Tuhan harus menjaga kekudusan tubuh kita, bahwa yg single diperintahkan Tuhan untuk tidak menyerahkan tubuh mereka kepada pacar yang belum menjadi suami/istri mereka, bagaimana tubuh kita adalah bait Allah dan harus kudu MUSTI dijaga sebaik2nya dan diserahkan hanya kepada pasangan yang sudah resmi menjadi suami/istri kita. *Sarah manggut2 tanda setuju* Di artikel ini, si penulis juga ngomongin ttg cewek2 di Indonesia yang udah gak lagi menghargai kekudusan sehingga susah sekali bagi cowok2 utk bisa mendapat istri yg... treng treng treng... perawan. Dan di akhir artikel, si penulis nulis gini: SISAKAN PERAWAN UNTUK KAMI!
Ketika Aku Bertemu Salib
Gue udah terlibat pornografi dan masturbasi sejak kelas 3 SD. Ga inget gimana mulainya tapi yg keinget cuma gue ngelakuinnya dengan sembunyi2 dan gue terus ngelakuinnya sampe gede…
Blood Covenant and Virginity
Bagaimana kalo kamu sudah kehilangan keperawananmu sebelum menikah?
True Love Waits
Pertengahan Februari lalu, aku menonton sebuah short movie (sekitar 18 menit) yang menceritakan tentang penantian pasangan hidup (a.k.a. PH) Aku bersyukur banget karena Tuhan kasih kesempatan buat bisa nonton short movie ini :) karena, girlsss, ini film keren banget!! Beda banget dari segala cerita cinta yang ada di novel, sinetron, FTV, lalala~ Bedanya di manaaa?
Batasan dan Buah Roh
Oh my ... akhir-akhir ini ide tulisan bener-bener ngga berhentiiiiii... *wink wink* rasanya begitu selesai nulis satu hal, udeh kepikir untuk nulis hal yang laen lagi dan seterusnya... Kali ini masih soal batasan. hehe.
Batasan Emosi dalam Pacaran
Oke, kalo bicara soal batasan fisik dalam pacaran dah banyak orang yang nulis. Banyak pendetat ato hamba Tuhan juga yang concern dengan masalah batasan fisik. Tapi sebenernya dalam berpacaran ngga hanya batasan fisik yang penting tapi juga batasan emosi—terutama buat para wanita. WHAT?
Batasan Fisik dalam Berpacaran
Pertama kali gue sama Tepen LDR (Sg-Jkt), salah satu hal pertama yang kita lakukan adalah ngerjain bareng love language test. Dan hasilnya sangat membuat gue SYOC, sodara-sodaraaaa!!! KENAPA?!?!