
Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Ketimpangan Hasrat Seksual
“Mengapa sih, suamiku tidak menginginkan seks sebanyak yang aku mau?”
Pertanyaan ini muncul dalam benak seorang istri yang merasa kebutuhan seksualnya kurang terpenuhi. Rentetan pikiran ngaco pun memberondong hatinya:
Apa aku ini hiperseks?
Apa aku kurang seksi di mata suami?
Atau jangan-jangan suamiku punya WIL (Wanita Idaman Lain)?
***
“Mengapa, sih, suamiku terus menerus meminta berhubungan seks? Apa tidak merasa lelah?”
Pertanyaan ini pun muncul dalam benak seorang istri yang kelelahan. Setelah anak-anak tidur dan dapur bersih, rasanya hanya ingin segera memeluk guling dan tidur lelap. Kelelahan selama seharian mengurus bayi dan membereskan rumah membuat tubuh ingin segera istirahat.
Apa suami tidak paham aku lelah sekali?
Apa dia tidak berpikir mengurus anak dan rumah itu menguras energi?
Dating Apps: Yes or No?
Dulu, bila ada yang bertanya, “Kamu bertemu pasanganmu di mana?”, jawaban yang umum adalah “di gereja”, “dikenalin teman atau saudara”, “di sekolah”, “di tempat kerja”, dsb. Di kalangan Kristen sendiri, mungkin ada yang agak malu-malu atau sungkan bila menjawabnya dengan “dating apps”. Seperti masih ada paradigma yang kurang baik tentang dating apps itu sendiri. Hmm.. adakah Pearlians yang mengalaminya? Lalu, benarkah stigma demikian masih dipertahankan dalam era perkembangan teknologi seperti sekarang? Yuk, mari kita bahas.
Sepucuk Surat untuk Lelaki di Hatiku
“Dia, kan, anakmu sendiri. Kok, malah cemburu sama anak sendiri?” bisikku dalam hati. Aku tahu situasi demikian sebenarnya tidak baik untuk dibiarkan, tetapi aku sendiri pun tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk memperbaikinya.
Ada yang berpikir seperti itu juga kah?
Sebelum Aku Menjadi Ibu, Aku Perlu Tahu bahwa…
“Sayang, aku hamil!” seru Nina seraya menunjukkan hasil test pack-nya pagi ini ke Bobi, suaminya, yang baru saja bangun tidur.
Mata sang suami yang tadinya masi setengah tertutup langsung terbuka lebar seiring dengan senyumnya yang merekah, kemudian keduanya berpelukan. Sejak hari itu, Nina mulai mempersiapkan diri. Dia makan dan minum yang lebih sehat serta rajin kontrol ke dokter kandungan. Selain itu, ia juga membaca buku atau unggahan medsos tentang bagaimana mendidik dan membesarkan seorang anak. Bobi tidak mau kalah. Kini dia makin semangat bekerja karena ia tahu bahwa biaya melahirkan dan kebutuhan bayi nanti tidaklah murah. Bobi yang dulu suka nongkrong di kafe bareng temannya kini tidaklah demikian, karena ia simpan uangnya untuk kebutuhan bayinya nanti.
Ketika Suami Kurang Menjadi Pelaku Firman
Pearlians tentunya punya ekspektasi atau harapan ketika memasuki dunia pernikahan: Berharap memiliki rumah tangga yang langgeng dan diberkati Tuhan, bisa mesra dan rukun sampai tua, and the list goes on. Menua bersama, istilah gombalnya kalau di film-film. Apalagi jika kita berpikir sudah memilih pasangan yang seiman dan takut akan Allah, tentu ada sebuah standar keimanan yang berharap dimiliki oleh suami. Realitanya?
Ketika Saya Jatuh Cinta dengan Orang Lain
“Waktu aku perlu bantuan, bukan kamu yang ada, tapi dia. Ya gimana ga lama-lama aku juga jadi jatuh cinta sama dia?”
Masih ingat waktu itu saya berkata seperti ini ke pacar saya setelah membangun relasi selama 4 tahun…
Dua Wanita yang Mencintai Satu Pria
Dinamika hubungan menantu perempuan dan ibu mertua selalu digambarkan sebagai hubungan yang penuh gejolak di sepanjang sejarah dan berbagai latar belakang budaya. Buruknya hubungan dua wanita beda generasi tersebut juga seakan diberi penegasan dengan pemahaman dunia bahwa menantu perempuan dan ibu mertua memang tidak pernah akan bisa akur. Apakah secara kodrat memang benar demikian? Apakah itu adalah suatu kebenaran yang harus kita terima sebagai keadaan yang tak mampu kita ubah?
Can We Back Off?
“Kak, kalau aku sudah berhubungan seks dengan pacarku, apakah Tuhan mengampuni aku?”
Dengan sesenggukan, remaja perempuan ini bercerita kepada saya bahwa pacarnya pernah mengajak berhubungan seks dengannya. Pada saat itu ia mengaku tidak mengerti apa yang mereka lakukan, tetapi setelah lebih banyak belajar barulah ia tahu bahwa itu adalah hubungan seks. Ia merasa rusak dan tidak berharga. Terlihat sekali bahwa ia merasa hancur hati ketika datang untuk bercerita kepada saya.
Pearlians, apakah kita pernah memiliki pertanyaan serupa dengan remaja perempuan ini? Tidak harus tentang seks tentunya, mungkin kita pernah melakukan dosa yang membuat kita merasa begitu hancur dan rusak. Kita tidak berani berhadapan dengan Tuhan karena merasa begitu kotor dan hina. Saking hinanya, kita merasa bahwa Tuhan tidak akan mengampuni kita.
How to Choose the Right Partner to Marry
Hidup kita merupakan hasil dari serangkaian keputusan yang kita ambil. Ada yang pernah berkata bahwa dua keputusan yang paling mengubahkan hidup kita adalah pilihan karir yang kita tekuni dan pilihan pasangan hidup. Dalam memilih pasangan hidup, banyak yang memilih berdasarkan perasaan cinta, faktor materi, dan banyak hal lainnya. Namun, bagaimanakah cara paling bijak untuk memilih pasangan hidup yang berkenan kepada Tuhan? Melalui bukunya, The Sacred Search, Gary Thomas memberikan banyak petunjuk untuk kaum lajang agar dapat memilih dengan bijaksana sehingga dapat membangun pernikahan yang sehat dan memuliakan Tuhan.
Purity in Sexuality
Setiap kali saya melihat pantai, saya teringat ucapan orang tua saya saat kami sedang bermain di pantai. Ayah saya selalu mengingatkan, “Mainnya jangan lewat batas tali ini ya,” sambil menunjuk pada tali pembatas yang terbentang lebar. “Kalau lewat tali itu berbahaya, nanti bisa tenggelam,” ayah saya melanjutkan ucapannya.
Tentu saja tali pembatas di pantai bukanlah satu-satunya batasan dalam keseharian kita. Namun sayangnya, tidak semua batasan tersebut jelas memisahkan mana yang boleh, dan mana yang tidak boleh. Salah satu yang banyak mencari pertanyaan anak-anak muda yang sedang menjalin cerita cinta adalah apa batasan sentuhan fisik dalam berpacaran.
Ezer Kenegdo
“Penolong itu harus lebih kuat dari yang ditolong.”
“Jadi perempuan itu harus serba bisa.”
“Jadi wanita itu harus jago multitasking.”
Suara-suara serupa umum terdengar terkait peran perempuan. Tuntutan peran sebagai perempuan memang semakin kompleks. Seorang “wanita super”dijuluki oleh sahabat-sahabatnya dengan sebutan si Gatot Kaca “versi perempuan.” Alasannya?
When the Good Things Shattered
Hari itu, kami mengadakan aktivitas mewarnai dengan cat air. Saya siapkan cat air beraneka warna dalam wadah untuk cat air sehingga warna-warna cerah itu tidak tercampur. Karena ada urusan, saya tinggalkan balita saya dengan kertas gambar dan cat airnya. Saat saya kembali, saya menemukan semua cat itu sudah tercampur jadi satu dan kertas gambar yang ga keruan bentuknya. Sudah tidak terlihat lagi yang mana yang warna kuning, merah, biru, hijau, ungu, jingga, pink, cokelat, atau hitam. Semua terlihat sama, yaitu hitam.
Begitulah ketika dosa masuk ke dalam dunia…
Finding Balance in Turbulence
Tahun 2021 memasuki hari-hari terakhirnya. Tahun 2022 seolah sudah mengintip di ujung jalan. Nurani pun bertanya-tanya, “Hei, siapkah dikau memasuki pergantian tahun?” Bagaimana tidak? Pandemi belum usai. Varian baru masih diberitakan. Sebagian kegiatan masih dilakoni dengan prokes ketat dan terkendali. Pembelajaran dan kegiatan daring masih menjadi pilihan banyak orang. Masker dan hand sanitizer sudah menjadi gaya hidup sehari-hari. Rasa khawatir akan masa depan dibarengi rasa duka kehilangan orang-orang terkasih seolah terus membombardir pikiran kita. Sang waktu yang kejam terus berjalan tanpa menunggu kesiapan kita.
Out of Love for You!
Pearlians pernah, dong, ngerasain yang namanya lagi jatuh cinta? Berjuta rasanya, ya? Kayanya bisa climb every mountain and swim every ocean, kan? Pokoknya apa aja asal menyenangkan si dia, deh… Hihihi… Semua pasti pernah ngerasain fase ini dan balada percintaan itu sangatlah wajar. Namanya juga lagi jatuh cinta, kan? Eh, tapi pernahkah Pearlians juga merasakan yang namanya cintanya tidak berbalas?
Membangun Karakter, Kapasitas dan Kapabilitas Dalam Persekutuan
Dua tahun lalu saya memulai sebuah usaha mandiri sebagai vendor kegiatan edukasi untuk anak dan orangtua. Langkah yang dimulai dengan keragu-raguan dan keterbatasan itu telah menjadi sesuatu yang disyukuri. Hingga saat ini saya masih terus belajar untuk membesarkan usaha ini dan menikmati setiap perkembangannya. Dari sekian banyak hal yang saya pelajari, pengatahuan tentang karakter, kapasitas dan kapabilitas adalah yang paling menarik.
Memang Kita Berbeda
Di Indonesia, semua orang wajib beragama. Namun bagi banyak orang, agama itu hanya berhubungan dengan hal-hal eksternal, sehingga kita sering mendengar, “Semua agama sama saja.”
Nyaman
Bagi kita, para wanita, kita pasti tahu bagaimana rasanya menjadi wanita. Kita suka dipuji, kita suka disayang, senang kumpul-kumpul dan ngobrol dari hati ke hati. Kita suka menerima kado dan memberi kado, rasanya bahagia kalau bisa membuat orang lain juga senang. Kita suka bikin arisan, mungkin tujuan utamanya bukan uangnya, tapi kumpul-kumpul, makan bersama, tertawa dan berbagi cerita. Bahkan, sekarang pun banyak perkumpulan ibu-ibu menyusui, perkumpulan ibu-ibu sekolah tertentu, ibu-ibu homeschooling, klub masak, klub sepeda wanita, atau apa saja yang bisa menjadi alasan untuk membuat suatu perkumpulan dengan para wanita sebagai anggotanya.
Ingin Dicintai
Pernahkah terpikir oleh Pearlians, mengapa ada istilah "mabuk cinta" dan "sakit asmara"? Kondisi orang yang sedang jatuh cinta memang mirip orang mabuk. Tak kurang ada sekitar tujuh hormon yang bergejolak di tubuh saat kita jatuh cinta. Saat sakit asmara melanda, kita bisa mengamati gejala-gejala tubuh seperti jantung berdebar-debar dan keringat dingin. Secara emosional pun ada perasaan bahagia, nyaman dan tenang saat berada dekat si pujaan hati. Seperti orang yang terobsesi, isi pikiran senantiasa dipenuhi tentang si doi.
Starting a New Day Without Fishing
“Kalau udah mengampuni, no more fishing.”
Ketika mendengarkan kalimat tersebut dari seorang dosen konseling, saya jadi bertanya pada diri sendiri. “Loh, bukannya kita punya memori? Tujuan Tuhan kasih memori kan, biar kita belajar. Lah ini gimana kalo nggak sengaja inget kenangan buruk di masa lalu?”
Yohanes Pembaptis - Pelari Garis Depan Raja
Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis dalam Lukas 1:5-80 merupakan penggenapan dari nubuat yang telah ada sebelumnya. Peristiwa kelahiran itu sendiri adalah sebuah mujizat, karena dia lahir dari pasangan Zakaria dan Elisabet yang mandul dan keduanya telah lanjut umur. Mereka merupakan keturunan Harun, yang dikhususkan untuk menjadi imam besar dari seluruh suku Israel. Ketika Yohanes telah lahir, Zakaria menjadi penuh dengan Roh Kudus dan bernubuat…