Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Secercah Damai Sejahtera di dalam Pergulatan Jiwa
Dilahirkan dalam keadaan sehat dan bertumbuh aktif melayani di gereja dan komunitas Kristen adalah anugerah. Namun, aku tidak pernah menyangka bahwa di usia 37 tahun, aku akan mengalami penyakit aneh yang setelah ditelusuri berhubungan dengan okultisme (ilmu sihir)—atau secara gamblang kita menyebutnya kuasa gelap. Di pagi hari akhir Desember 2021, aku mulai mendengar suara-suara asing yang berbicara dalam bahasa daerahku, bahasa Nias. Mereka seolah ingin berkomunikasi padaku, dan sebenarnya ini bukan pengalaman pertama kalinya.
Melatih Iman melalui “Diamnya” Tuhan
Ketika tim Majalah Pearl sedang mendiskusikan tema-tema artikel untuk tahun 2023 ini, aku memilih menulis topik “mengapa Tuhan seolah-olah diam dalam penderitaan?”. Mengapa? Karena aku memiliki pengalaman pribadi berkaitan dengan topik ini. Tentunya setiap orang pernah mengalaminya, bahkan sering meminta atau mengajukan permohonan kepada Tuhan. Mungkin kita juga pernah merasa bahwa Tuhan sedang mendiamkan kita, dan kali ini aku mau menceritakannya
Istirahatmu jugalah Ibadahmu
Istirahat adalah hal yang sangat penting dalam roda kehidupan. Sebuah pekerjaan tidak berjalan maksimal apabila tidak disertai istirahat yang cukup. Menjaga kekudusan hidup melalui waktu istirahat sangatlah penting. Sebagai contoh, di dalam Alkitab, sang penulis Kejadian menuliskan bahwa Allah beristirahat pada “hari ketujuh” (Kejadian 2:2-3), hari yang dikuduskan untuk menikmati ciptaan-Nya. Begitu pula dengan manusia yang juga mendapatkan waktu untuk beristirahat bersama Allah. Oke, jadi seperti apa istirahat itu sebenarnya?
Empat Kunci untuk Berhenti Menghanyutkan Diri dari Media Sosial
Adakah dari Pearlians yang suka lupa waktu ketika memakai media sosial? Jika ya, Pearlians tidak sendirian karena saya juga mengalaminya. Hehehe… Secara pribadi, saya bukan kecanduan gadget, sih… Saya tetap akan berhenti dan memberi waktu penuh pada pekerjaan lainnya. Namun, saat media sosial menampilkan quotes yang nampol, perhatian saya jadi sangat mudah teralihkan. Rasanya gatel kalau nggak scrolling, nggak update sesuatu, nggak kasih respons atau say hi di media sosial. Hayo, ada yang begini juga, nggak?