Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Masak Sendiri SaTe-mu
Pandemi Covid-19 yang baru saja berlalu adalah suatu kesempatan buat saya untuk mencoba hal-hal baru. Salah satunya adalah mencoba membuat roti sendiri. Karena pada dasarnya saya tidak suka masak, saya mencari resep yang paling mudah.
Pengalaman membuat roti sendiri ini membawa saya pada pengalaman saya memasak makanan rohani bagi diri saya sendiri.
Tips Antimainstream Wajah Berseri-seri
Hai, Pearlians! Pernahkah kalian membaca berita tentang banyaknya artis yang melakukan operasi plastik demi tampil cantik berseri? Saat ini, operasi plastik sudah bukan hal yang asing. Banyak wanita bahkan pria melakukan operasi plastik dengan berbagai tujuan. Istilah "operasi plastik" yang sering kita dengar adalah bagian dari ilmu kedokteran bedah. Kata "plastik" dalam operasi plastik berasal dari bahasa Yunani plastikos yang artinya membentuk. Jadi, plastik di sini tidak berarti bahwa operasi plastik menggunakan bahan dasar plastik ya, Pearlians!
Ketika Aku Sakit
Pernahkah kita mendapatkan berita mengejutkan? Berita mengejutkan tidak selalu berupa kabar baik. Kadang kita juga mendapatkan kejutan dari berita buruk yang membuat kita gelisah dan takut. Seperti apakah perasaan normal yang muncul saat kita menerima kabar buruk? Bagaimana penghiburan dari Firman Tuhan dapat menguatkan kita menghadapi pergumulan tersebut? Yuk, kita bahas bersama!
Pemuridan Era Digital
Selamat Paskah dan selamat ulang tahun, Majalah Pearl! Yes, hari ini, 10 April, Pearl telah berusia 12 tahun! 😊 Nah, pernahkah Pearlians terpikir bahwa pelayanan yang dilakukan Majalah Pearl ini merupakan salah satu sarana untuk memuridkan para wanita Kristen untuk hidup di dalam kebenaran firman Tuhan?
Saat Teduh: Amunisi “Peperangan” Tiap Hari
Pernah enggak Pearlians merasa gelisah dengan rutinitas harian yang dijalani? Dari buka mata sampai tutup mata, pikiran terus berputar dengan berbagai kesibukan dan keperluan yang harus dikerjakan. Tidak jarang kita jadi sulit menikmati hari-hari bersama Tuhan. Masalahnya, pergumulan ini juga bisa berpengaruh pada salah satu disiplin rohani, yaitu saat teduh. Iya, mungkin kita sudah sering mendengar dan membaca bahwa saat teduh itu penting, tetapi sering kali rasanya sulitttt sekali untuk meluangkan waktu bersaat teduh bersama Tuhan secara optimal.
Ketika Suami Kurang Menjadi Pelaku Firman
Pearlians tentunya punya ekspektasi atau harapan ketika memasuki dunia pernikahan: Berharap memiliki rumah tangga yang langgeng dan diberkati Tuhan, bisa mesra dan rukun sampai tua, and the list goes on. Menua bersama, istilah gombalnya kalau di film-film. Apalagi jika kita berpikir sudah memilih pasangan yang seiman dan takut akan Allah, tentu ada sebuah standar keimanan yang berharap dimiliki oleh suami. Realitanya?
Melatih Iman melalui “Diamnya” Tuhan
Ketika tim Majalah Pearl sedang mendiskusikan tema-tema artikel untuk tahun 2023 ini, aku memilih menulis topik “mengapa Tuhan seolah-olah diam dalam penderitaan?”. Mengapa? Karena aku memiliki pengalaman pribadi berkaitan dengan topik ini. Tentunya setiap orang pernah mengalaminya, bahkan sering meminta atau mengajukan permohonan kepada Tuhan. Mungkin kita juga pernah merasa bahwa Tuhan sedang mendiamkan kita, dan kali ini aku mau menceritakannya
Sekalipun Pohon Ara Tidak Berbunga
Ketika pergantian tahun baru lalu, kita dihadang dengan berbagai berita buruk yang menghantui. Di antaranya ada ancaman perang berkelanjutan, krisis iklim, berbagai bencana alam, kabar akan badai resesi yang akan menghantam negara kita menjadi sumber ketakutan terbesar. Bagaimana cara kita untuk menyikapi hal-hal tersebut?
Langit yang Baru & Bumi yang Baru
Selama hidup di dunia ini, kita pasti memiliki fokus-fokus tertentu dalam hidup kita. Ada yang sedang fokus dalam studi. Ada yang sedang fokus pada karir. Ada pula yang fokus pada keluarga dan fokus-fokus yang lainnya. Kadang-kadang, saking fokusnya kita pada sesuatu yang sedang kita kerjakan saat ini, kita lupa untuk memikirkan sesuatu yang “pasti” di dunia ini. Apa, ya, sesuatu yang “pasti” itu?
Ketika Tuhan Diam - Part 2
Minggu lalu, kita telah belajar bahwa Tuhan tetap setia meskipun kita tidak setia di dalam menantikan diri-Nya. Hari ini, kita akan melanjutkannya dengan belajar bahwa kita punya kecenderungan untuk hanya menantikan apa yang Tuhan janjikan, bukan pribadi-Nya sendiri. Walaupun demikian, masih ada harapan bagi kita untuk membenahi diri. Kalau minggu lalu kita belajar dari Abraham dan Sara, hari ini kita akan belajar dari Daud.
Ketika Tuhan Diam - Part 1
Tidak ada yang suka menunggu. Tidak ada yang suka penundaan. Namun baik menyukainya atau tidak, menunggu merupakan bagian dari kehidupan yang pasti kita alami. Seorang lajang menunggu pasangan hidup agar ia dapat menikah; pasangan suami-isteri menunggu untuk memperoleh anak; seorang ibu menunggu perkembangan janin sampai kelahiran anaknya selama sembilan bulan; seorang anak menunggu dan bersekolah selama 21 tahun sampai ia dianggap dewasa, dst. Bahkan di restoran pun kita perlu menunggu sampai pesanan kita siap disajikan, memanaskan makanan di rumah pun perlu periode waktu untuk menunggu. Kita semua senantiasa menunggu akan sesuatu atau seseorang di setiap musim kehidupan kita… dan sering kali kita merasa lelah menunggu…
Menjadi Teman Bagi Mereka yang Tertawan
Pertemuan pertama suatu kelas Filsafat diisi kegiatan dari dosennya, Prof. Radisson dengan permintaannya, “Aku ingin mengisi lembar kertas yang baru saja kubagikan dengan tiga kata sederhana, “Tuhan itu mati,” bersama dengan tanda tangan kalian.”
Segera mahasiswanya menuliskan deklarasi tersebut, karena tidak ingin mendapatkan nilai terendah, kecuali salah satu mahasiswa dari kelas tersebut, Josh Wheaton.
All for God
“Rustig, rustig,” yang berarti “tenang, tenang,” sering ia ucapkan sebagai kata-kata penenang ketika terdapat perselisihan pendapat dalam sebuah rapat. Siapakah dia?
Istirahatmu jugalah Ibadahmu
Istirahat adalah hal yang sangat penting dalam roda kehidupan. Sebuah pekerjaan tidak berjalan maksimal apabila tidak disertai istirahat yang cukup. Menjaga kekudusan hidup melalui waktu istirahat sangatlah penting. Sebagai contoh, di dalam Alkitab, sang penulis Kejadian menuliskan bahwa Allah beristirahat pada “hari ketujuh” (Kejadian 2:2-3), hari yang dikuduskan untuk menikmati ciptaan-Nya. Begitu pula dengan manusia yang juga mendapatkan waktu untuk beristirahat bersama Allah. Oke, jadi seperti apa istirahat itu sebenarnya?
Suara Para Anonim
Akhir-akhir ini, penggunaan akun anonim dan pseudonim di media sosial cukup naik daun karena beberapa pengguna akun tersebut membantu mengungkap kasus kriminal maupun memberikan informasi mengenai dengan skandal figur publik. Melihat peristiwa seperti ini, publik dapat menyaksikan keuntungan dari menggunakan akun anonim. Cukup banyak yang mendukung, bahkan membantu menyebarkan informasi atau memberikan informasi terkait kasus yang diusut.
Empat Kunci untuk Berhenti Menghanyutkan Diri dari Media Sosial
Adakah dari Pearlians yang suka lupa waktu ketika memakai media sosial? Jika ya, Pearlians tidak sendirian karena saya juga mengalaminya. Hehehe… Secara pribadi, saya bukan kecanduan gadget, sih… Saya tetap akan berhenti dan memberi waktu penuh pada pekerjaan lainnya. Namun, saat media sosial menampilkan quotes yang nampol, perhatian saya jadi sangat mudah teralihkan. Rasanya gatel kalau nggak scrolling, nggak update sesuatu, nggak kasih respons atau say hi di media sosial. Hayo, ada yang begini juga, nggak?
Healing yang Sejati
Akhir-akhir ini, ada banyak istilah yang menjadi viral di media sosial karena istilah tersebut diikuti oleh para pengguna media sosial terutama di Indonesia. Salah satu istilah yang sedang viral hari ini adalah istilah healing. Apa, sih, arti healing itu?
Pilah Pilih Memakai Media Sosial
Hello, Pearlians! How are you? Semoga dalam keadaan baik, sehat, dan bahagia ya! Kita sudah melalui lebih dari setengah bagian tahun 2022 dan memasuki bulan kedelapan. Bagaimana? Adakah cerita menarik? Adakah pelajaran hidup dan pengertian baru yang disingkapkan?
Ditajamkan untuk Makin Dikuatkan
Suatu hari, aku dan sahabatku ingin pergi bermain-main di area Bogor menuju puncak. Kami berencana pergi ke Taman Safari untuk menghabiskan waktu. Saat kami mulai memasuki area penangkaran singa dan macan, kami melihat betapa tenangnya kawanan singa itu duduk-duduk sambil menatap ke arah mobil kami yang sedang melintas. Namun, kami tahu ketenangan yang ditunjukkan itu bukan sifat asli yang muncul hewan-hewan itu melihat mangsa di depannya. Jadi, orang yang mengenal sifat hewan-hewan tadi, tentu tidak akan turun dari mobil dan menghampirinya. Alkitab sendiri mencatat, singa tidak akan mundur terhadap apapun. Lantas bagaimana sifat seperti ini disebut kuat?
Siapa Takut jadi Beda?
“Aduuh, kamu ga usah sok suci deh! Yang lain aja ngelakuin, masa kamu ga mau? Itu mah sudah biasa, ga usah terlalu polos!”
Nah, siapa yang sering denger kata-kata ini? Kata-kata ini biasanya kita dengar kalau kita akan mengambil pilihan yang berbeda dari pilihan dunia. Biasanya keputusan kita itu adalah sesuatu yang menyenangkan hati Allah, sesuai perintah Allah, tapi aneh di mata dunia.