Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
On Submission (Part 2)
Suatu hari, mobil kami mogok. Suami dan saya sama2 gak ngerti mesin. Tapi karena suami saya orang yang sangat bertanggung jawab, dia belajar untuk bisa ngatasin urusan mobil yang simpel2 di saat darurat. So, setelah diutak-atik ga berhasil, dia bawa accu mobil buat disetrum. Setelah kembali, ternyata mobil masih ga mau hidup.
Ga lama kemudian, suami panggil seorang montir ke rumah. Montir ini belum pernah saya liat sebelumnya. Ternyata suami saya dapet "nemu" di bengkel tempat setrum accu. Maka sebagai istri yang selalu punya pendapat sendiri (dan pendapatnya adalah yang paling bagus dan paling bener), dahi saya langsung berkerut dan saya langsung meringkik dalam hati, "WHATTT???!"
On Submission (Part 1)
Salah satu perintah paling populer tapi paling SUSYEH buat para istri, terutama istri yang agak bedegong (= semau gue) seperti saya, adalah: “Hai isteri-isteri, TUNDUKLAH kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.” (Kolose 3:18)
Tunduk itu apa sih?
On Submitting & Trusting
Submission... Submission... Submission. Hal yg menyebalkan, bener gak? Jujur, untukku yang emang pada dasarnya punya sifat super bossy, submit ama suami itu hal yg super duper susah. Setiap hari, setiap waktu, aku harus selalu berdoa, minta Tuhan sendiri yg tegur kalo udah mau mulai bossy ama suami, dan ini seringgg banget lho. It’s an area that I continuously struggle with. Apalagi dulu kuliahnya di bisnis dan marketing, dimana emang kami diajarin utk memimpin. *gubraks* Jadi apa yg dulu aku pelajari, sekarang harus aku redam kalo lagi ama suami.
Seperti Kristus Menundukkan Diri
“Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” (1 Korintus 11:3 / TB)
Tidak seperti tulisan Paulus dalam Efesus 5, dalam 1 Korintus 11:3 ini Paulus menambahkan kalimat yang menarik (dan penting): “Kepala dari Kristus adalah Allah.” Dari sinilah asal-usul penundukan diri istri kepada suami, dan karena itu dari sinilah kita perlu belajar.
Submitting and Obeying Our Parents
“Sepanjang gak bertentangan dengan firman Tuhan, suara orang tua bisa jadi adalah suara Tuhan,” ucap seorang tanteku bertahun-tahun yang lalu padaku.
“Oh yeahhh, really Meg? Serius?”
Yup. Aneh ya kedengarannya? Mosok sih segitu pentingnya dengerin ortu, itu seakan-akan kita mau bilang suara ortu sama dengan suara Tuhan. Ya kan?