
Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Mengasihi Walau Pedih
Suatu pagi, adik saya berinisiatif untuk pergi mengunjungi saudara yang sudah lama sekali tidak kami kunjungi—karena ada perselisihan di antara kami. Memang kondisinya semakin diperburuk karena saya merasa berada di posisi yang lebih benar dalam perkara tersebut. Mereka menyakiti saya dan tidak peduli pada hidup saya, bahkan saat ada di titik terendahpun, mereka tidak hadir untuk menolong saya. Mereka sangat arogan dan cenderung egois. Tidak hanya itu, sampai detik ini, saya belum pernah mendengar kata maaf dari mereka. Itulah sebabnya saya lebih suka untuk tidak berhubungan lagi dengan mereka setelah perselisihan yang terjadi. Wajar dong, ya? Kalau kata netizen, itu manusiawi banget!
Gomer: Ironi Kasih Ilahi
Lebih dari sekedar seorang istri yang tidak setia, Gomer adalah gambaran rohani mengenai “betapa kita tidak dapat mengasihi Tuhan dengan kekuatan kita sendiri.”
Ada Mereka di Antara Kita
Ada Mereka di Antara Kita. Well benernya gue mo nulis soal pentingnya komunitas sebelum dan saat pacaran. Karena itu kepikiran bikin judul "Ada Mereka (baca: Tuhan, ORTU, pemimpin KTB/Komsel/Cell Group, temen2) di Antara Kita."
Galau Pranikah
Berkaca dari pengalaman, biasanya ini nih yang ada di pikiran para calon penganten:
Galau. Bimbang. Takut salah melangkah. Masih belum sreg, belum ‘yakin 100%’.
Senang dan excited sih, tapi... - banyaaaak banget tapinya, bener apa betul? ;) Apa sebaiknya ditunda aja ya?
Seperti Kristus Menundukkan Diri
“Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” (1 Korintus 11:3 / TB)
Tidak seperti tulisan Paulus dalam Efesus 5, dalam 1 Korintus 11:3 ini Paulus menambahkan kalimat yang menarik (dan penting): “Kepala dari Kristus adalah Allah.” Dari sinilah asal-usul penundukan diri istri kepada suami, dan karena itu dari sinilah kita perlu belajar.
Submitting and Obeying Our Parents
“Sepanjang gak bertentangan dengan firman Tuhan, suara orang tua bisa jadi adalah suara Tuhan,” ucap seorang tanteku bertahun-tahun yang lalu padaku.
“Oh yeahhh, really Meg? Serius?”
Yup. Aneh ya kedengarannya? Mosok sih segitu pentingnya dengerin ortu, itu seakan-akan kita mau bilang suara ortu sama dengan suara Tuhan. Ya kan?
Why Get Married?
Girls, your worth is not in your marital status or in how many children you have. There is nothing wrong in wanting to be married and to be a mother. What is evil is making marriage and parenthood the sole objective and goal to define womanhood or to find worth.