Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Hulda: The Real Influencer
Zaman sekarang, banyak profesi yang sepuluh tahun lalu belum ada: content creator, influencer, celebgram, youtuber, dll. Semuanya adalah orang-orang yang pekerjaannya mempengaruhi orang lain lewat media sosial untuk membeli produk tertentu. Kita cukup bayar mereka untuk post foto dengan produk kita (a.k.a. endorsement), dan followers mereka akan melihat. Semakin banyak followers, semakin banyak yang melihat iklan kita, semakin mahal pula tarifnya. Cristiano Ronaldo saat ini adalah selebritis dengan jumlah followers terbanyak di dunia. Berapa? 160 jutaan pengikut! Kebayang dong, betapa mahal tarif endorse dia.
Lho, kok jadi ngomongin influencer? Ya, karena dalam post ini kita akan belajar tentang seorang wanita yang jadi influencer dalam Alkitab.
Lidia: Pebisnis Wanita yang Menyerahkan Hidupnya bagi Kristus
Kali ini kita akan mengenal lebih dekat seorang businesswoman yang terkenal di zamannya. Dialah Lidia, seorang penjual kain ungu dari Tiatira. Tidak dicantumkan di Alkitab apakah dia menikah atau tidak. Kita tidak tahu seberapa besar kota Tiatira namun nama Lidia sangat terkenal—hingga keterangan itu yang disematkan oleh penulis Kisah Para Rasul (selengkapnya bisa dibaca di Kisah Para Rasul 16:1-40).
Hana: dari Masalah kepada Pengenalan akan Allah
Penyiksaan jiwa oleh istri lain dari sang suami telah membuat seorang wanita jatuh dalam depresi. Alkitab mencatat bahwa sang istri pertama ini menangis tersedu-sedu setiap tahunnya, sampai tidak mau makan. Akankah… dia terbebas dari belenggu penderitaan batin ini?
A Fresh New Start
hari ini adalah hari baru! Saya akan menjalankan komitmen baru saya, yaitu membebaskan hati saya untuk merasa! Saya tidak takut lagi untuk mengalami emosi, baik positif maupun negatif. Walaupun saya tahu bahwa merasakan emosi negatif sangat tidak enak, saya percaya kasih Allah akan memampukan saya untuk berani merasakan emosi yang terpahit sekalipun. :) Saya akan mewarnai lembaran baru saya dengan tiga cara, yaitu Get close to Jesus, berpartisipasi dalam komunitas baru, dan mempraktekkan kebiasaan positif baru. Dengan menjalani tiga cara tadi, saya harap saya akan menjadi seorang wanita yang semakin serupa dengan Kristus.
Single and Satisfied
Hey girls! Siapa yang lagi baca blog ini, statusnya lagi jomblo?? Hayoo angkat tangan!! :) Gimana rasanya jomblo, girls? Are you happy? Apakah perasaan kalian kaya di lagunya Oppie Andarista – Single Happy? ‘Aku baik baik saja menikmati hidup yang aku punya, hidupku sangat sempurna, I’m single and very happy… Mengejar mimpi-mimpi indah, bebas lakukan yang aku suka; berteman dengan siapa saja, I’m single and very happy...’ Bener gak kaya gitu? Hehe..
Seperti Kristus Menundukkan Diri
“Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” (1 Korintus 11:3 / TB)
Tidak seperti tulisan Paulus dalam Efesus 5, dalam 1 Korintus 11:3 ini Paulus menambahkan kalimat yang menarik (dan penting): “Kepala dari Kristus adalah Allah.” Dari sinilah asal-usul penundukan diri istri kepada suami, dan karena itu dari sinilah kita perlu belajar.
Submitting and Obeying Our Parents
“Sepanjang gak bertentangan dengan firman Tuhan, suara orang tua bisa jadi adalah suara Tuhan,” ucap seorang tanteku bertahun-tahun yang lalu padaku.
“Oh yeahhh, really Meg? Serius?”
Yup. Aneh ya kedengarannya? Mosok sih segitu pentingnya dengerin ortu, itu seakan-akan kita mau bilang suara ortu sama dengan suara Tuhan. Ya kan?
A Single Woman in Ministry
Aku lahir dalam keluarga Kristen, dan telah menjalani kehidupan sebagai seorang wanita single selama Aku lahir dalam keluarga Kristen, dan telah menjalani kehidupan sebagai seorang wanita single selama kurang lebih 26 tahun. Aku mulai sungguh-sungguh lahir baru dan terlibat dalam pelayanan gereja ketika SMP. Lulus dari SMA, untuk memenuhi panggilan Tuhan, aku juga langsung melanjutkan pendidikan ke sekolah theologia alias sekolah Alkitab, dan kemudian memberi diri untuk melayani sebagai seorang youth pastor (Pdm.) pada usia 23 tahun. Jadi bisa dibilang, hampir sebagian besar hidup aku dihabiskan di dalam dunia gereja and pelayanan. Hehe... 26 tahun. Aku mulai sungguh-sungguh lahir baru dan terlibat dalam pelayanan gereja ketika SMP. Lulus dari SMA, untuk memenuhi panggilan Tuhan, aku juga langsung melanjutkan pendidikan ke sekolah theologia alias sekolah Alkitab, dan kemudian memberi diri untuk melayani sebagai seorang youth pastor (Pdm.) pada usia 23 tahun. Jadi bisa dibilang, hampir sebagian besar hidup aku dihabiskan di dalam dunia gereja and pelayanan. Hehe...
Saya Tidak Cantik
Saya pernah merasa tidak cantik. Dan saya sedih karena saya tahu saya sedang tidak cantik. Bukan karena jerawat, atau rambut, kulit dan kuku saya sedang dalam kondisi tidak baik. Saya merasa saya tidak cantik karena saya sedang tidak sabar, suka ngomel dan marah-marah.
Biasanya para wanita akan menyalahkan masa PMS. Tapi alasan itu tidak tepat, tubuh kita, termasuk hormon, seharusnya bisa kita kuasai. Kalau saya sedang tidak sabar, suka ngomel dan marah-marah, itu bukan saja perkara hormon, tapi itu berarti roh saya sedang dalam kondisi yang tidak seharusnya.
Yes, beauty is about spirit. What kind of spirit? Saint Peter told me the secret.
Apakah Tuhan itu Seksis?
Salah satu pendeta yang aku temui pernah bercerita kalau sekarang ini jarang sekali ada pengantin wanita memasukkan “submit and obey” dalam janji nikahnya. Kenapa? Karena menurut para calon pengantin wanita itu, di era emansipasi wanita saat ini, janji untuk tunduk dan patuh itu sudah ketinggalan jaman. Pria dan wanita sama di mata Allah. Jadi apa perlunya para istri harus tunduk pada suami?