Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Menghitung Hari dan Menjadi Bijaksana
Setiap kali membaca Amsal 31, saya membayangkan seorang wanita dengan banyak sekali hal yang harus dia lakukan. Dalam konteks perikop ini, tentu saja semua hal itu berkaitan dengan perannya sebagai seorang istri. Dia menyediakan makanan, mengurus ladang, membuat permadani dan kain, bahkan masih sempat memperhatikan mereka yang hidupnya belum seberuntung dirinya. Kadang-kadang, saya bertanya-tanya bagaimana dia mengatur waktu dan kekuatannya untuk mengerjakan semua kesibukan itu?
Dasar Kuat Pernikahan Kristen (Part II)
Ketaatan yang alkitabiah adalah tindakan kerelaan, bukan penaklukan berdasarkan paksaan atau rasa takut. Ketaatan ini muncul ketika kita tidak lagi meninggikan diri sendiri dan memutuskan untuk mengasihi. Tindakan-tindakan Kristus sangat erat kaitannya dengan ketaatan.
Dasar Kuat Pernikahan Kristen (Part I)
Saya pernah iseng berkata kepada suami saya, kalau saya besar di Amerika jaman ini, mungkin saya akan jadi salah satu anak yang sangat bingung dan menjalani terapi perubahan gender. Pikiran itu muncul karena, saat ini, ide perubahan gender sudah sangat umum dan tidak lagi dianggap konyol seperti pada masa generasi sebelumnya.
Akankah Memilih Pergi?
Dalam pelayanan-Nya di dunia, Yesus menarik perhatian banyak orang. Beberapa menyebut diri murid Yesus, sedangkan yang lain hanya sekedar pengikut. Namun, berjalan bersama Yesus bukanlah perkara mudah. Tidak semua orang dapat bertahan hingga akhir.
Berdoa dengan Keteguhan
Memasuki minggu terakhir di bulan Juli, kita masih akan belajar dari perumpamaan yang diajarkan Yesus. Kali ini adalah tentang hakim yang tidak benar, seperti yang tertulis di Lukas 18:1-8. Perumpamaan ini unik; kalau perumpamaan-perumpamaan lain punya makna yang tersirat, Lukas justru menegaskan maksud perumpamaan ini sejak awal.
Perumpamaan Biji Sesawi
Kalau perumpamaan tentang penabur menitikberatkan pada tanah tempat benih ditanam, maka fokus perumpamaan biji sesawi adalah tentang benih yang ditanam. Apa yang bisa kita pelajari dari perumpamaan biji sesawi?
Sebelum Tuhan Memanggil
Seandainya kamu tahu besok adalah hari kematianmu, apa yang akan kamu lakukan? Coronavirus yang menyebabkan Covid-19 bermunculan di mana-mana membuat kita menyadari satu hal: Hidup kita di dunia ini tidaklah untuk selamanya.
Rizpa: Setia dan Teguh Mengejar Pemulihan
Dari sekian banyak wanita di Alkitab, Rizpa termasuk salah satu yang jarang sekali dibahas. Namanya hanya disebut 4 kali, yaitu di II Samuel 3 dan II Samuel 20. Siapakah sebenarnya Rizpa dan apa yang bisa kita pelajari dari dia?
Hawa: Wanita yang Disalahkan
“Gara-gara Hawa, seluruh umat manusia jadi menderita.”
“Satu wanita membuat semua orang hidup dalam hukuman.”
“Andai Tuhan tidak menciptakan Hawa, bisa saja dunia ini berbeda”
Apakah kamu pernah mendengar kalimat-kalimat seperti itu tentang Hawa?
Refleksi Natal: Berjalan Dengan Layak
Beberapa jam lagi kita akan merayakan Natal. Untuk sebagian besar dari kita, Natal tahun ini pasti bukan yang pertama. Meskipun demikian, rutinitas peringatan Natal tidak seharusnya membuat kesiapan hati kita menyambut pesan Natal hanya setengah-setengah. Makna Natal yang sudah berusia lebih dari dua ribu tahun ini tetap dan lebih dari relevan untuk hidup kita saat ini.
Firman yang Memberi Jawaban (Part 1)
Kita pasti udah sering banget denger soal prinsip "Tanya Tuhan" sebelum kita mengambil keputusan buat melakukan sesuatu. I'm so grateful soalnya Mba Tatik, kakak rohaniku yang pertama dulu melatihku buat selalu tanya Tuhan dan dengar-dengaran akan suaraNya. Ngga peduli hal besar hal kecil, pokoknya tanya Tuhan dulu. Misalnya, kakak rohaniku ini ngga akan beli barang sebelum dia doakan dulu. It means kalo dia lagi jalan-jalan trus tiba-tiba nemu sale, trus eeehhh ada baju lucuuu, ga peduli seberapa pengennya dia, ato ga peduli dia lagi banyak duit, dia ga akan beli tuh baju sebelum dia doakan dulu. Even buat hal potong rambut pun, dia ga akan lakukan sebelum dia doakan. Dia belajar buat ngga impulsif dengan keinginannya, tapi take time buat selalu tanya Tuhan, at least buat laporan dulu ke Tuhan soal apa yang dia inginkan ^^
Menikmati Masa Lajang
Psstt... Tahukah kamu kalau dari artikel-artikel Pearl yang paling banyak dibaca kebanyakan bertema relationship dan singleness. Pokoknya kalau tentang cinta-cinta, Pearlians semangat banget baca dan nge-share artikelnya. Nah, sebentar lagi Pearl akan ngadain sesi khusus Q&A tentang singleness di Instagram. Lewat Q&A ini, Pearlians boleh tanya-tanya, bagi pengalaman atau bahkan curhat.
Tapi sebelumnya, yuk kita belajar dulu tentang bagaimana menikmati masa lajang. Because we know, berdamai dengan masa lajang itu ngga gampang, apalagi kalau seakan-akan kita jadi satu-satunya lajang di tengah teman-teman yang sudah berpasangan. Sampai kapan, Tuhan? Siapa sebenarnya jodohku? Mungkin itu yang ada di pertanyaan kita saat ini.
Lebih Berharga dari Permata
Beberapa tahun yang lalu, saya menemukan buku lama karangan Jo Lynne Pool berjudul A Good Man is Hard to Find (Unless You Ask God to Be Head of Your Search Committee). Buku ini membahas tentang penantian mendapatkan pasangan hidup. Nah! Jujur aja, tema ini pasti menarik banget buat para single yang kadang merasa penantiannya tiada berujung.
Saya Tidak Cantik
Saya pernah merasa tidak cantik. Dan saya sedih karena saya tahu saya sedang tidak cantik. Bukan karena jerawat, atau rambut, kulit dan kuku saya sedang dalam kondisi tidak baik. Saya merasa saya tidak cantik karena saya sedang tidak sabar, suka ngomel dan marah-marah.
Biasanya para wanita akan menyalahkan masa PMS. Tapi alasan itu tidak tepat, tubuh kita, termasuk hormon, seharusnya bisa kita kuasai. Kalau saya sedang tidak sabar, suka ngomel dan marah-marah, itu bukan saja perkara hormon, tapi itu berarti roh saya sedang dalam kondisi yang tidak seharusnya.
Yes, beauty is about spirit. What kind of spirit? Saint Peter told me the secret.
Dalam Gambar dan Rupa Allah
Tuhan memiliki tujuan bagi kita semua. Kita diciptakan oleh Sang Raja segala raja dengan tujuan yang indah! Kejadian 1:26 menceritakan perkataan Allah saat Ia menciptakan manusia, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...”
Gaya Hidup yang Berkenan
Christian womanhood yang menjadi tema kita di bulan Mei ini, mengingatkan saya pada buku Being a Woman after God’s Own Heart karangan Elizabeth George. Salah satu yang dijelaskan dalam buku ini adalah bahwa at first God created man and woman in His image, dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Di Alkitab juga banyak sekali ayat yang mengajar kita tentang basic rules and responsibility kita sebagai wanita. Misalnya, panduan menjadi wanita Tuhan di Amsal 31.
Ketika Allah Telah Mengawali...
“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.” (Markus 15:37-38)
Jika kita belajar dari Perjanjian Lama, Bait Suci dibagi menjadi beberapa bagian: Pelataran, Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus. Tabir yang disebutkan oleh Markus adalah batas antara Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus.
Pelecehan Seksual dalam Alkitab
aru-baru ini, lebih dari 300 aktris, penulis skenario dan sutradara di Hollywood ikut serta dalam gerakan Time’s Up. Kampanye ini adalah usaha untuk memerangi pelecehan seksual yang kerap terjadi di dunia kerja, terutama di dunia hiburan. Kemunculan Time’s Up dipicu oleh dari beberapa aktris mengenai pelecehan seksual yang dilakukan oleh produser film Harvey Weinstein.
Hati: Keras vs Lemah Lembut (Bagian 3)
Setelah belajar tentang perbedaan hati yang keras dan lemah lembut dan bagaimana Tuhan mengubah hati kita, sekarang kita akan belajar tentang satu hal yang tidak kalah penting yaitu roh yang baru.
Hati: Keras vs Lembut (Bagian 2)
Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang barudi dalam hatimu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kuberikan kepadamu hati yang taat. (Yehezkiel 36:26)
Membaca ayat ini, entah kenapa saya membayangkan operasi transplantasi hati. Operasi yang dilakukan Tuhan untuk mengambil hati kita yang batu, dan menggantinya dengan hati daging. Masalahnya operasi itu tidak ada yang nyaman, apalagi operasi besar seperti cangkok hati. Bayangkan, Tuhan membedah bagian-bagian yang paling tersembunyi, menyayat, mengiris atau memotong beberapa bagian diri kita yang paling peka. Dan setahuku, di ruang bedah Tuhan tidak dipakai obat bius...