Adalah SUKACITA di Hatiku
by Poppy Noviana
Ada sebuah lagu sekolah minggu yang liriknya
cukup mudah diingat, namun tidak mudah untuk diterapkan.
Adalah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku
Adalah sukacita di hatiku, dib’rikan Tuhanku
Adalah sukacita di hatiku, dib’rikan Tuhanku
I’ve got the joy, joy,
joy, joy down in my heart
Down in my heart, down in my heart
I’ve got the joy, joy, joy, joy down in my heart
Down in my heart to stay
Down in my heart, down in my heart
I’ve got the joy, joy, joy, joy down in my heart
Down in my heart to stay
* And I’m so happy,
so very happy
I’ve got the love of Jesus in my heart.
I’ve got the love of Jesus in my heart.
Tema kita bulan ini adalah sukacita. Disadari atau tidak, rasa-rasanya sukacita sulit sekali ditemukan hari-hari ini. Mengapa
demikian? Lihat saja, banyak intimidasi perihal ras dan ujaran kebencian yang saat ini terjadi. Mudah sekali ditemukan
cibiran dan keluh kesah yang diucapkan dalam hati dan pikiran setiap orang. Bisa diperkirakan, iblis lah yang bersenang-senang dengan apa
yang sedang terjadi di masyarakat kita.
Namun, sebagai pengikut Kristus, kita
sering diajar demikian, “Sukacitaku tidak datang
dari apa yang di luar. Sukacita adalah keputusan hati yang aku pilih. Ketika aku meresponi sebuah penghinaan, sebuah penganiayaan,
bahkan intimidasi yang merenggut sukacitaku. Allah telah memberikan sukacita
itu kepadaku, melalui Kasih-Nya yang sempurna, nafas hidupku, melalui
pemeliharaan jasmani dan rohani, dan melalui semua yang ada padaku saat ini. Ampuni aku, ya Tuhan, jika selama ini
aku melihat rumput tetangga lebih hijau, seolah tidak ada hal yang baik dan aku
lupa bersyukur. Bolehlah hari yang lalu dukacita dan merana itu memenuhiku,
tapi mulai hari ini dan besok... tidak ada lagi alasan bagiku untuk
merasakannya. Bukan karena kondisiku atau keterbatasanku, tapi karena aku ingin
lebih dewasa dengan meresponi seluruh kejadian dalam hidupku dengan bersukacita
dan bersyukur senantiasa.”
Pikirkanlah bahwa kamu adalah pribadi yang dicintai,
akankah kamu merasa punya alasan untuk tidak bersukacita?
Pikirkanlah bahwa kamu adalah satu-satunya yang diciptakan
unik seperti saat ini. Tidak ada yang
mirip denganmu selain daripada Allah sendiri yang menciptakanmu serupa dan
segambar dengan-Nya. Akankah kamu bersukacita mendengar hal ini?
Pikirkanlah pula ini: seberapa
banyak berkat Tuhan dan anugerah-Nya yang terjadi dalam hidupmu selama ini?
Mungkin beberapa petanyaan-pertanyaan ini dapat membantumu
merenung kembali. Mungkin
selama ini kamu terlalu sibuk dengan urusanmu sendiri dan lelah untuk menjalani
hidup. Segala sesuatu seolah berjalan seperti sebuah rutinitas yang terus
begitu saja, tanpa makna dan membosankan. Sekali lagi, kembali ke pertanyaan
utamanya: adakah sukacita itu hilang daripadamu?
Nah, berikut beberapa tips
sederhana yang dapat membantumu merasakan sukacita itu lagi:
a. Pikirkanlah bahwa apapun yang yang akan kamu temui hari ini
adalah sebuah perkara yang sanggup kita lalui. Bukan berarti kita bisa melaluinya tanpa persiapan.
Justru sebaliknya, kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, dengan setia melakukan perkara kecil
dengan baik untuk menghasilkan sesuatu.
b. Jangan andalkan kekuatanmu sendiri. Mulailah mengandalkan
Tuhan dalam dirimu.
c. Latih dirimu untuk mengucap syukur dalam segala hal dan
berani bersikap untuk bersukacita meskipun apa yang kita alami terasa buruk.