Blog Majalah Pearl
Sambil meminum secangkir teh,
selamat membaca artikel-artikel kami!
Suara Para Anonim
Akhir-akhir ini, penggunaan akun anonim dan pseudonim di media sosial cukup naik daun karena beberapa pengguna akun tersebut membantu mengungkap kasus kriminal maupun memberikan informasi mengenai dengan skandal figur publik. Melihat peristiwa seperti ini, publik dapat menyaksikan keuntungan dari menggunakan akun anonim. Cukup banyak yang mendukung, bahkan membantu menyebarkan informasi atau memberikan informasi terkait kasus yang diusut.
Siapa Takut jadi Beda?
“Aduuh, kamu ga usah sok suci deh! Yang lain aja ngelakuin, masa kamu ga mau? Itu mah sudah biasa, ga usah terlalu polos!”
Nah, siapa yang sering denger kata-kata ini? Kata-kata ini biasanya kita dengar kalau kita akan mengambil pilihan yang berbeda dari pilihan dunia. Biasanya keputusan kita itu adalah sesuatu yang menyenangkan hati Allah, sesuai perintah Allah, tapi aneh di mata dunia.
Menjadi Teladan Bagi Orang Percaya
Sebagai orang Kristen, sering kali kita terlalu menyibukkan diri dengan banyak hal tetapi melupakan hal esensial yang sesungguhnya di dalam hidup Kekristenan. Kita hadir di dalam kebaktian, berdoa meminta berkat dan memohon Tuhan menjaga dan menjauhkan kita dari marabahaya, memohon kesembuhan, dan banyak berkat lainnya. Hal ini tidak salah, tetapi ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar mendapatkan semua itu, yaitu hidup mengenal dan bergaul dengan Allah itu sendiri. Agar bisa mengenal Allah, kita harus membaca dan merenungkan Firman-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya melalui doa. Hidup bergaul dengan Allah berarti kita mencari kehendak dan pimpinan-Nya, menjalani hidup dengan bergumul bersama-Nya.
Menghitung Hari dan Menjadi Bijaksana
Setiap kali membaca Amsal 31, saya membayangkan seorang wanita dengan banyak sekali hal yang harus dia lakukan. Dalam konteks perikop ini, tentu saja semua hal itu berkaitan dengan perannya sebagai seorang istri. Dia menyediakan makanan, mengurus ladang, membuat permadani dan kain, bahkan masih sempat memperhatikan mereka yang hidupnya belum seberuntung dirinya. Kadang-kadang, saya bertanya-tanya bagaimana dia mengatur waktu dan kekuatannya untuk mengerjakan semua kesibukan itu?
Penderitaan Untuk Kemuliaan
Siapa diantara kita yang menganggap kehidupan orang kurang percaya tampaknya lebih indah dibandingkan hidup kita sebagai orang percaya? Kayanya dia orang yang ngga segitunya memprioritaskan Tuhan dalam hidupnya, penuh kemunafikan, tipu daya, kurang bersahabat, tetapi kenapa ya hidupnya lebih asyik daripada kehidupanku? Jujur deh, siapa yang pernah ngalamin iri hati seperti ini?
Hidup Adalah Kristus
Di tengah-tengah kondisi kritis ini, kita banyak mendengar berita dukacita, baik dari orang yang tidak dikenal secara dekat hingga dari orang terdekat kita. Walaupun sudah berdoa agar setiap anggota keluarga yang kehilangan dikuatkan, tetapi keadaan ini juga mengingatkan kita pada satu pertanyaan Allah ketika nanti tiba waktunya untuk menghadap diri-Nya:
Sudahkah hidupmu menunjukkan citra-Ku?
Disiplin Rohani Pribadi, Masih Perlukah?
Sebagai orang percaya, kita diajarkan untuk mengimani (dan memang benar demikian adanya) bahwa Allah sangat mengasihi manusia. Dia menciptakan manusia sesuai gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:27-28). Manusia diciptakan bukan seperti robot yang otomatis menuruti Sang Pencipta, tapi Allah memberikan kehendak bebas pada manusia dan manusia memilih untuk memberontak kepada Allah.
Harga Mati sebuah Kemenangan
Keadaan lapar juga pernah dirasakan oleh Tuhan Yesus. Setelah Ia dibaptis, Roh Kudus membawanya ke padang gurun. Di sana Ia berpuasa selama 40 hari, dan Ia juga dicobai oleh Iblis disana. Ada empat hal yang bisa kita pelajari tentang Iblis dan trick-nya saat mencobai kita.
Mendidik Anak sebagai Rekan Allah di dalam Kekudusan
Tuhan memberikan perintah di dalam Ulangan 6:4-9 kepada para orang tua di Israel melalui Musa beribu tahun yang lalu, dan perintah ini terus berlaku hingga sekarang. Tuhan memerintahkan kita, sebagai orang tua, untuk hidup di dalam pengenalan terhadap Dia, satu-satu-Nya Allah yang benar dan hidup, serta kita dipanggil mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan kita (Matius 22:37). Tidak berhenti di sana, Tuhan juga memerintahkan kita untuk mengajarkan hal itu kepada anak-anak kita, sehingga mereka juga mengikuti perintah tersebut.
Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengajarkan hal ini kepada anak-anak?
Rut: Memisahkan Diri dari Dunia
“Mungkin ga sih, kita memisahkan diri dari dunia??”
“Iya, ya. Kan, kita tinggal di dunia…”
“Jadi, harus bagaimana??”
Pendidikan Holistik
Siapa yang bisa memungkiri pentingnya pendidikan? Dalam Amsal 1:7 disebutkan bahwa awal dari pengetahuan atau pendidikan adalah takut akan Tuhan. Dalam Ulangan 6:7-9 juga dijelaskan mengenai pendidikan di rumah, tentang bagaimana orang tua mengajarkan perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Perintah itu harus diperkatakan siang dan malam, dijadikan symbol, bahkan ditulis pada tiang pintu rumah dan pintu gerbang.
Dikuduskan oleh Firman
Siapa sih, di zaman ini yang bisa hidup kudus? Kalau zaman dulu, konsep kekudusan itu mempersembahkan korban bakaran dengan syarat dan ketentuan dari Tuhan, karena hukum Taurat berisi acuan hidup yang paling relevan kala itu. Lantas, bagaimana dengan kita yang ada di zaman sekarang?
Memang Kita Berbeda
Di Indonesia, semua orang wajib beragama. Namun bagi banyak orang, agama itu hanya berhubungan dengan hal-hal eksternal, sehingga kita sering mendengar, “Semua agama sama saja.”
Nyaman
Bagi kita, para wanita, kita pasti tahu bagaimana rasanya menjadi wanita. Kita suka dipuji, kita suka disayang, senang kumpul-kumpul dan ngobrol dari hati ke hati. Kita suka menerima kado dan memberi kado, rasanya bahagia kalau bisa membuat orang lain juga senang. Kita suka bikin arisan, mungkin tujuan utamanya bukan uangnya, tapi kumpul-kumpul, makan bersama, tertawa dan berbagi cerita. Bahkan, sekarang pun banyak perkumpulan ibu-ibu menyusui, perkumpulan ibu-ibu sekolah tertentu, ibu-ibu homeschooling, klub masak, klub sepeda wanita, atau apa saja yang bisa menjadi alasan untuk membuat suatu perkumpulan dengan para wanita sebagai anggotanya.
Not Simply Tell the Truth
Iya lho, coba aja lihat para martir. Mereka sampai kehilangan nyawa karena mempertahankan iman kepada satu-satunya Tuhan. Begitu juga dengan tokoh-tokoh reformasi gereja seperti Martin Luther dan John Calvin yang juga bergumul berat karena penolakan gereja atas gerakan back to the Bible yang mereka lakukan… Itu belum termasuk orang-orang yang “hilang” karena menentang pemerintah—entah yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Kalau cara halus (sampai harus ada sindiran elegan) saja tidak mempan, rasanya satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangkang. Eh, maksud saya membangkang terhadap peraturan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Hidup dalam Anugerah dan Kekudusan
Saat membicarakan anugerah, orang Kristen umumnya akan mengingat anugerah terbesar yang telah mereka terima di dalam hidupnya. Anugerah apakah itu? Ya, benar. Anugerah keselamatan. Penebusan Kristus adalah anugerah terbesar dalam hidup orang percaya karena sebenarnya kita tidak layak menerimanya, dosa dan pelanggaran kita terlalu besar. Hanya melalui penebusan Kristus kita layak diselamatkan. Krsistus telah mati supaya kita hidup bagi Dia. Bagaimana seharusnya kita hidup setelah menerima anugerah keselamatan dari-Nya?
What Would Jesus Do?
Slogan WWJD mungkin tidak terlalu sering terdengar sekarang seperti pada tahun 2000 awal. Kepanjangan dari WWJD adalah ‘What Would Jesus Do?’, sebuah pertanyaan singkat yang sebaiknya ditanyakan pada diri sendiri sebelum mengambil keputusan atau tindakan apa yang akan dilakukan. Sebuah pertanyaan yang seharusnya membuat kita berpikir antara melakukan sesuatu atau tidak, seperti apa yang akan Yesus lakukan jika dia berada di posisi kita. Jika kita tidak melakukan seperti yang akan Dia lakukan, jangan-jangan kita tidak mengenal Yesus dengan baik sehingga tidak meneladani Yesus dalam kehidupan kita. Well, pada akhirnya memang kita harus mengenal Dia secara pribadi untuk bisa melakukan seperti yang Yesus lakukan.
Tuhan di Atas Kemustahilan
Banyak hal ajaib yang Yesus perbuat saat menjadi manusia di bumi. Dari semua hal itu, menurutmu, mana yang paling ajaib? Mukjizat air menjadi anggur saat perkawinan di Kana? Atau mengutuk pohon ara sehingga tidak berbuah lagi? Semua itu memang luar biasa, tetapi ada satu hal paling ajaib yang dampaknya oleh semua manusia di bumi, bahkan sampai saat ini, yaitu saat Yesus bangkit dari kematian.
Untukmu yang Sedang Kuatir
Sedang kuatir? Yuk, baca Matius 6:25-34. Perikop berjudul Hal Kekuatiran tidak hanyak berisi kalimat-kalimat puitis, namun juga penuh makna. Membaca perikop itu berkali-kali akan mengajar dan menguatkan kita di saat kekuatiran menyerang.
Mengasihi Tuhan Melalui Hartaku
Sebagai istri, aku otomatis menjadi menteri keuangan (uhuk… uhuk… maksudku, bertanggung jawab mengatur penggunaan uang) keluarga. Ehem. Tapi melalui “amanat” ini, aku menyadari bahwa aku dan suamiku hanyalah pengelola dari apa yang Tuhan percayakan kepada keluarga kami. Yaps, termasuk dalam hal keuangan. Kesadaran ini mengubah caraku mengelola harta yang kami miliki. Ada tiga hal yang menyadarkanku mengenai hal itu…